



RASIO.CO, Anambas – Penyidik Polsek Siantan menunggu hasil visum terkait penemuan mayat di Anambas. Hasil visum diakui Kepala Polsek Siantan penting untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya Emi (37), warga Tarempa, Anambas.
Emi ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa di salah satu pondok di kebun Teluk Luwe, Desa Sri Tanjung, Kecamatan Siantan, Anambas, Selasa (17/1).
Mayat pria itu ditemukan persis tergeletak dengan posisi telentang yang hanya dibalut celana pendek di dalam pondok. Jasad pria ini pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Mul yang hendak berkebun di lokasi yang sama.
“Saat ini kami masih menunggu hasil visum untuk mengetahui penyebab kematian korban,” sebut Kapolres Anambas melalui Kapolsek Siantan, Iptu Gunawan Husein dilansir TribunBatam.id.






Polsek Siantan pertama kali mendapat info penemuan mayat di Anambas itu dari warga sekira pukul 10.00 WIB. Pihaknya dengan segera mengolah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan berhasil mengevakuasi jasad korban untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Setelah menerima informasi kami kerahkan empat personel untuk olah TKP dan langsung mengevakuasi jasad korban,” ucapnya.
Hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban. Adapun luka lecet di siku dan punggung korban diduga akibat gesekan dari kantong jenazah saat hendak dibungkus.Meski demikian, jika hasil visum dari RSUD Tarempa ditemukan adanya indikasi yang mencurigakan, pihaknya akan segera melakukan pengembangan.
“Sejauh ini belum ada pemeriksaan saksi. Hanya keterangan awal dari saksi yang menemukan korban di TKP saja,” terang Iptu Gunawan.
Kapolsek Siantan juga mengungkap dari informasi yang dihimpun terungkap bahwa korban Emi bukan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Ia diketahui memiliki keterbelakangan mental.
Emi pun terbilang cukup sering terjerat kasus pencurian. Terhitung ada sekira 18 kali korban diamankan oleh pihak kepolisian. Namun lantaran memiliki keterbelakangan mental, Emi hanya diberi peringatan dengan hasil curiannya diserahkan kepada pihak aparat untuk dikembalikan kepada pemiliknya.
“Pernah curi barang sampai uang infaq di masjid dan gereja. Saat kami amankan uang sisanya dibalikkan setelah beli indomie dan rokok. Supaya tidak mencuri lagi, kami minta korban untuk datang ke Polsek tiga kali seminggu biasanya anggota kasih uang buat beli rokok dan makan,” ungkap Kapolsek Siantan itu.
***