Penerapan Prokes Gelper Minim di Batam

0
427

RASIO.CO, Batam – Menjamurjya tempat hiburan Gelanggang Permainan(Gelper) di Kota Batam, Berpotensi jadi penyebar covid-19.

Hal ini terjadi akibat minimnya kesadaran para penyelenggara maupun pemain gelper dilokasi.

Sehingga program prokes yamg digaungkan pemerintah tak dihiraukan, apalagi lokasi gelper jarang tersentuh petugas sehingga penyelenggara gelper abai dalam prokes.




Pantauan lapangan, beberapa lokasi terlihat new ,Skyfilla, wukong, city hunter dan lainnya cukup ramai, namun abai terhadap prokes covid-19.

“Biasalah mas, pemain serta penyelenggara gelper minim kesadarannya dan jarang petugas razia kesini,” ujar jhon salah seorsng pemain. Minggu(14/02).

Parahnya, disamping minim kesadaran prokes covid-19, juga tidak asing lagi dugaan gelper menyalahi aturan dengan perjudian. Modus tukar rokok ke lokasi penukarsn tidak jauh dari gelper.

Seperti salah satunya New Skyfilla, dimana disamping diduga menyelenggarakan judi juga melakukan undian berupa uang dan terkadang juga ada hadiah motor seperti gelper lucky city yang dikabarkan pernah di grebek polda kepri.

“Kalau undian niasanya pakai kupon dan ada hadiahnya uang dan motor,” kata irfan.

Ironisnya, Gelprer dan pimpong penyelenggara judi bikanlah hisapan jempol belaka, bahkan melakukan undian berhadiah motorpun tanpa izin dinsospun sering terlihat dilokasi,” tambahnya.

Sementara itu, beberapa waktu lalu, Pemko Batam melalui Diskominfo merilis bahwa kecamatan Lubuk Baja dan Batam Kota Masih kawasan Zona Merah.

𝗭𝗼𝗻𝗮 𝗠𝗲𝗿𝗮𝗵 𝗧𝗲𝗿𝘀𝗶𝘀𝗮 𝗗𝘂𝗮 𝗞𝗲𝗰𝗮𝗺𝗮𝘁𝗮𝗻

Hasil penanganan Covid-19 di Batam menunjukkan tren yang semakin baik. Efektivitas upaya pencegahan dan penanganan terbukti, salah satunya yaitu zona merah yang kini hanya tersisa dua kecamatan yakni Lubuk Baja dan Batam Kota.

“Semoga Batam lekas terbebas dari pandemi ini,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Azril Apriansyah, Jumat (12/2).

Ia merinci, Lubuk Baja sebanyak 33 kasus sedangkan Batam Kota 62 kasus. Sementara kecamatan yang dengan zona oranye, di antaranya: Nongsa sebanyak 14 kasus, Seibeduk sebanyak 13 kasus. Kemudian Sekupang 20 kasus, Bengkong 17 kasus, sedangkan Sagulung sebanyak 13 kasus.

“Kecamatan Batuampar dan Batuaji masuk zona kuning. Dengan jumlah masing-masing kasus Batuampar 10 kasus dan sebanyak 9 kasus. Sementara itu, tiga kecamatan masuk zona hijau dengan yakni Bulang, Belakangpadang, dan Galang,” ucap dia.

Berdasarkan data update Covid-19 hingga 11 Februari 2021, total kasus positif sebanyak 5.768 orang namun telah sembuh sebanyak 5.431 orang.

“Dari data ini, tingkat kesembuhan mencapai 94 persen. Kesembuhan cukup siginifikan, seperti tanggal 11 Februari ada 26 pasien yang sembuh,” katanya.

Selanjutnya, kasus meninggal sebanyak 146 orang yang umumnya pasien memiliki penyakit penyerta, dan yang masih perawatan sebanyak 191 orang. Persentasenya yakni kematian 2,5 persen, dan kasus aktif 3,5 persen.

“Mari putus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan tetap terapkan protokol kesehatan (prokes) yang telah dianjurkan,” ajaknya.

Imbauan tetap melaksanakan prokes secara aktif dilakukan Pemko Batam. Selain menerjunkan tim bersama FKPD, Wali Kota Batam Muhammad Rudi, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad serta Sekda Kota Batam Jefridin kerap menyampaikan ini di setiap kegiatannya.

Seperti yang dilakukan untuk antisipasi penyebaran Covid-19 selama libur imlek, Wali Kota Batam Muhammad Rudi telah meneken Surat Edaran Nomor 04 Tahun 2021 tentang Pembatasan Kegiatan Berpergian ke Luar Daerah bagi ASN selama libur Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili dalam masa Pandemi Covid-19.

Disebutkan dalam surat, seluruh pegawai baik PNS maupun Non PNS beserta keluarganya di Lingkungan Pemko Batam dilarang berpergian selama libur tersebut dari tanggal 11 Februari 2021 hingga 14 Februari 2021.

Jika terpaksa harus berpergian karena sesuatu hal, maka harus mendapat izin tertulis dari walikota. Selanjutnya, dengan tetap memperhatikan zona risiko penyebaran Covid-19, peraturan dan kebijakan daerah asal maupun tujuan. Memperhatikan kriteria, persyaratan, protokol perjalanan yang ditetapkan Kemenhub RI, dan yang paling penting yakni tetap melaksanakan protokol kesehatan yang ditetapkan Kemenkes RI.

Adi@www.rasio.co //

Print Friendly, PDF & Email


TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini