RASIO.CO, Batam – Pengerjaaan proyek drainase induk menanggulangi banjir diwilayah Bengkong Sadai, yang gagal penyelesaiannya oleh kontraktor menjelang akhir tahun 2017 saat ini dikerjakan Dinas Bima Marga Batam.
Proyek yang diduga bernilai milyaran rupiah mengunakan APBD Batam tersebut, ironisnya tidak dapat dikerjakan tepat waktu dan diduga perpotensi sarat KKN.
Pantauan lapangan, pengerjaan proyek terbengkalai tersebut, saat ini Dinas Marga Batam melakukan pengerukan langsung mengunakan alat berat agar tidak terjadi banjir dilokasi perumahan PKJ dan bengkong Swadebi.
Terlihat dalam beberapa hari ini, pekerja melakukan pembersihan mengunakan alat berat dan merapikan proyek drainase tersebut yang ditinggalkan pemenang tender pengerjaan.






“beberapa hari ini dilakukan penggerukan oleh pekerja Bina Marga dengan alasan kawatir banjir disaat musim hujan ini,” kata sumber media yang enggan dipublis. Rabu(03/01/2018).
Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga Batam Yumasnur saat dikonfirmasi awak media melalui sambungan selularnya mengenai kelanjutan proyek drainase mengunakan APBD Batam yang tak kunjung selesai akhir tahun 2017 tersebut, tidak bersedia berkomentar.
Sedangkan Walikota Batam Rudi SE apel upacara awal tahun di Engku Putri , dikutip di media centre batam menyampaikan, dan mengigatkan jajarannya melalui dinas setingkat Organisasi Perangkat Daerah(OPD) harus segera penyelesaikan laporan pertanggungjawaban kegiatan ditahun 2017, pasalnya BPK akan melakukan audit diawal tahun 2017.
“Proses pemeriksaan BPK tahun ini sedikit berbeda. Awal Januari sudah masuk. Pertanggungjawaban masing-masing OPD (organisasi perangkat daerah) saya minta segera selesaikan,” kata Rudi di media centre batam, dalam apel gabungan di Dataran Engku Putri, Selasa (2/1).
Ia berpesan agar ke depannya seluruh pertanggungjawaban langsung dibuat setelah kegiatan selesai. Tidak ada lagi yang menunda buat laporan sehingga tak ada yang lupa atau tertinggal.
“Tidak ada lagi nanti uang habis, prosedur dari A sampai Z tidak disiapkan. Begitu selesai kegiatan langsung buat pertanggungjawaban. Jangan menunggu enam bulan lagi baru dibuat sehingga mengarang sesuai mau kita,” pesannya.
Selain itu Rudi juga berpesan kepada para pejabat yang baru dilantik Jumat (29/12) lalu agar langsung bekerja. Tidak ada lagi waktu menunggu atau belajar, karena anggaran 2018 pun sudah disahkan akhir tahun lalu.
“Tak ada kata lain lagi. Januari semua sudah harus berjalan. Kalau bisa September Oktober selesai anggaran ini. Kenapa tidak kita dulukan saja, tidak menunggu akhir November baru kita selesaikan,” kata dia.
Sebelumnya, Pembangunan drainase mengatasi bajir untuk wilayah Bengkong Sadai bernilai milyaran terbengkalai alias mangkrak selesai menjelang akhir tahun 2107.
Diduga Proyek drainase bernilai milyaran Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air kota batam mengunakan APBD tersebut ditinggalkan begitu saja oleh kontraktor pemenang lelang.
Parahnya, sejak dimulainya pembagunan drainase hampir sepanjang sekilo menuju laut sampai terbengkalainya saat ini tidak terlihat papan nama perusahaan pengerjaan proyek diduga hampir senilai Rp2 milyar.
” Pengerjaan terhenti baru seminggu ini dan kami khawatir musim hujan ini banjir karena drainase seluas sungai ditimbun tumpukan kerukan,” kata salah seorang warga perumahan PKJ Sadai. Senin(25/12).
Selain itu, kata Dia, pembangunan drainase mengantisipasi banjir ini sudah dikerjakan beberapa bulan lalu, namun akhir tahun ini, tiba-tiba dihentikan, parahnya akibatnya kiri kanan bahu jalan rusak dan kalau hujan banjir total.
Informasi lapangan, proyek drainase diduga dikerjakan kontraktor SAM dengan nilai lebih kurang 2 milyar, namun karena tidak klear menjelang tutup akhir tahun 2017 dihentikan, jika tidak dihentikan maka akan ada terjadi kerugian negara.
” Kontraktor harus hentikan jika tidak maka akan terjadi temuan dan biasanya akan dilelang ulang kamuflase agar kontraktor awal bisa lagi bekerja,” ungkap sumber yang enggan dipublis.
Sementara itu, Sampai berita ini diunggah, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air kota Batam, Yumasnur melalaui sambungan selularnya 0812.77xx-xxxx belum bersedia dikonfirmasi terkait terbengkalainya pembagunan drainase induk menuju laut Bengkong Sadai tersebut.
APRI@www.rasio.co